Candi Borobudur: Warisan Budaya Dunia (1991)
Candi Borobudur yang berada di kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Borobudur berada di dataran Kedu yaitu dataran subur dan indah yang dikelilingi oleh pegunungan dan diapit oleh dua sungai besar.
Berbentuk piramida dengan puncaknya berwujud Stupa, Borobudur adalah wujud keselarasan konsep tempat peribadatan yang menyatu dengan alam dan pengunungan sekitar yaitu Gunung Merapi, Merbabu dan pegunungan Menoreh.
Borobudur juga merupakan simbol perpaduan konsep pemuliaan nenek moyang yang adalah tradisi budaya masyarakat setempat di jawa pada saat itu dengan konsep pencapaian Nirwana berdasarkan Buddhisme.
Kompleks Candi Borobudur terdiri dari tiga rangkaian candi, yaitu Borobudur, Mendut dan Pawon.
Dengan fungsi ritual berbeda, ketiga candi tersebut terletak pada garis lurus spiritual.
Borobudur telah menjadi identitas bagi masyarakat Indonesia dan memiliki konsepsi falsafah tentang makna menjadi manusia.
Tak hanya wisatawan saja, namun juga peziarah yang berasal dari seluruh dunia, setiap tahunnya mengunjungi Borobudur untuk beribadah dan merayakan Hari Waisak atau Hari Kelahiran Siddharta Gautama.
Borobudur merupakan karya arsitektural dan estetik luar biasa yang berhasil mengilhami dan memberikan pengaruh pada perkembangan seni bangun batu di Indonesia pada masa-masa selanjutnya.
Dibangun sekitar tahun 824 Masehi pada masa kerajaan Raja Samaratungga, Borobudur memiliki luas 123 x 123 meter persegi.
Candi Borobudur memiliki 1.460 relief yang terbagi dalam 10 tingkatan dan menyimpan 504 patung Buddha, 72 stupa dan 1 induk stupa.
Candi Borobudur dibangun kurang lebih selama 75 tahun oleh seorang arsitek bernama Gunadarma yang menggunakan 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo.
Sebuah representasi mahakarya yang unik, agung dan penuh misteri yang pernah dibangun di Indonesia.
Selama bertahun-tahun, kondisi Candi Borobudur sangat memprihatinkan akibat bencana alam, terabaikan sekian lama dan faktor-faktor lainnya.
Borobudur mengalami kerusakan dan banyak patung, batu dan relief yang hilang. Hal itu mendorong Direktorat Sejarah dan Kepurbakalaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (Depdikbud) untuk mengusulkan agar Borobudur dapat masuk menjadi situs warisan dunia.
Borobudur bersama kota Venesia Italia dan situs Mohenyo Daro berhasil menarik perhatian UNESCO untuk diselamatkan.
Berkat bantuan internasional, hasil dari usaha keras Indonesia dan UNESCO, akhirnya Candi Borobudur dipugar pada tahun 1973-1983.
Borobudur telah memberikan pengaruh besar terhadap kebangkitan arsitektural pada abad ke-13 dan awal abad ke-16.
Selain itu, Candi Borobudur juga cerminan dari perpaduan antara ide pemujaan roh leluhur dan konsep Buddhisme menuju Nirwana dalam 10 tahap kehidupan.
Hal-hal tersebut yang menjadi alasan UNESCO memberikan pengakuan Warisan Budaya Dunia pada tahun 1991 kepada Candi Borobudur.
Keberadaan Candi Borobudur yang dikelola dengan baik memiliki dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal di mana terjadi banyak perubahan karakteristik lapangan pekerjaan.
Banyak masyarakat lokal bekerja di bidang pariwisata semisal pemandu wisata hingga pedagang souvenir khas Candi Borobudur.
Pada tahun 2019, Candi Borobudur berhasil menarik pengunjung sebanyak lebih dari 4,6 juta orang.
Terima Kasih.
Post a Comment