Pendidikan Dan Pelatihan Pembuatan Batik Bagi Siswa Sekolah Dasar, Menengah Dan Kejuruan Bekerjasama Dengan Museum Batik Pekalongan (2009)

Table of Contents

Pendidikan Dan Pelatihan Pembuatan Batik


Boedaja - Pendidikan Dan Pelatihan Pembuatan Batik Bagi Siswa Sekolah Dasar, Menengah Dan Kejuruan Bekerjasama Dengan Museum Batik Pekalongan (2009).

Pada sidang Komite Intergovernmental Committee (IGC) untuk Penyelamatan Warisan Budaya Tak Benda ke-4 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, 28 September – 2 Oktober 2009, UNESCO memasukkan Best Practice Diklat Warisan Budaya Batik dengan judul “Pendidikan dan Pelatihan Budaya Batik bagi murid SD, SMP, SMA, Kejuruan dan Politeknik, Bekerjasama dengan Museum Batik Pekalongan” dalam Daftar Praktik Terbaik sesuai Pencapaian Prinsip Konvensi 2003 UNESCO.

Pengakuan internasional yang diberikan oleh UNESCO ini terwujud berkat inisiatif dari Mr. Frank Proschan dari Sekretariat UNESCO yang menghadiri dan melihat pendidikan dan pelatihan Batik di Museum Batik Pekalongan pada bulan April 2008. 

Selanjutnya, Gaura Mancacaritadipura dengan didukung oleh Pemkot Pekalongan dan Museum Batik Pekalongan menyusun berkas diklat pelatihan tersebut. 

Berkas Best Practice Diklat Batik untuk siswa sekolah tersebut diajukan bersamaan nominasi Batik pada komite ICH UNESCO.

UNESCO membiayai pembuatan bahan promosi berupa buku, pembuatan dua film pendek dan panjang serta materi untuk pameran demi mempromosikan Best Practice ini pada dunia. 

UNESCO menganggap praktik pembuatan Batik ini sebagai bagian dari pendidikan formal yang dapat diterapkan dalam upaya menyelamatkan warisan budaya di seluruh dunia.


Pendidikan Dan Pelatihan Pembuatan Batik
budaya.akoenksembilantujuh.com


Oleh karena itu, tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya Batik Indonesia di kalangan generasi muda, mengenai nilai sejarah, nilai budaya dan keterampilan tradisionalnya.

Komunitas Batik menilai minat generasi muda terhadap Batik semakin berkurang dan diperlukan upaya peningkatan transfer pengetahuan untuk mewariskan budaya Batik keberlangsungan Batik di masa depan. 

Batik Indonesia memiliki keunggulan dalam teknik pembuatan dan penggunaan bahan alami yang tidak luntur.


Pendidikan Dan Pelatihan Pembuatan Batik
budaya.akoenksembilantujuh.com


Kerajinan tangan tradisional adiluhung tersebut memiliki kekayaan akan nilai budaya tak benda, yang telah diturunkan dari generasi ke generasi, di pulau Jawa dan di tempat lain sejak awal abad ke-19. 

Demi menjaga kelestariannya, UU No 20 tahun 2003 memungkinkan budaya Batik dimasukkan dalam kurikulum pendidikan sebagai ‘muatan lokal’ di daerah yang memiliki Cagar Budaya Batik, seperti misalnya di Kota Pekalongan. 

Pada tahun 2005, Museum Batik memprakarsai program Diklat Batik, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan dan terus berkembang sampai ke Kabupaten Batang, Pemalang dan Tegal.

Terima Kasih.

Post a Comment